Jika Cinta diartikan sebagai sebuah perasaan taat dan beriman kepada sang pencipta itu sangatlah berbeda dengan semua arti cinta yang ada didunia. Karena cinta kepada sang pencipta adalah tingkatan cinta yang paling tinggi, jika semua perasaan cinta didasarkan kepada kecintaan terhadap sang pencipta yaitu ALLAH SWT insyaallah semua cinta yang kita miliki akan mendapatkan keridhoan-nya dan akan mendapatkan kebahagiaan didunia maupun diakhirat kelak.
2. Cinta Kepada Kedua Orang Tua Lain halnya jika cinta diartikan atau ditujukan kepada kedua orang tua yang telah mengasuh kita dari kecil hingga menjadi orang yang sukses. Mungkin jika dalam tingkatan cinta, cinta kepada kedua orang tualah yang memiliki tingkat kedua setelah cinta kepada Tuhan dan para Utusan Serta kitab-kitab yang diturunkanya.Ibu yang telah berjuang mengandung selama 9 bulan dan melahirkan kita sampai mengurus kita dari makan samapai tidurnya. Dan ayah yang telah berjuang menghidupi keluarga dan menyekolahkan kita hingga sampai kita sukses itu adalah perjuangan yang membutuhkan pengorbanan yang sangat besar, mungkinkah kita sebagai anaknya pantas melawan kedua orang tua kita yang telah memperkenalkan hidup kepada kita. Yang pantas kita lakukan adalah mencintai mereka dengan sepenuh hati dan membuatnya bahagia.
3. Cinta kepada seorang kekasih Cinta kepada seorang kekasih sebenarnya adalah cinta tingkatan yang paling bawah, kenapa dikatakan seperti itu karena menurut saya cinta kepada seorang kekasih haruslah disandarkan atas cinta kepa Tuhan dan orang tua. Cintailah kekasih sewajarnya dan pada batas normal. Cinta yang sejati jika cinta itu disandarkan atas kecintaan kita kepada sang maha pencipta dan bukan karena napsu. Sebenarnya makna cinta sangatlah luas.
Dalambahasa Inggris kebudayaan disebutculture yang berasal dari kataLatinColere yaitu mengolah atau mengerjakan. Kataculturejuga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Sedangkan Budaya berasal daribahasa Sanskertayaitubuddhayah, yang merupakan bentuk jamak daribuddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budayaterbentuk dari banyak unsure yang rumit , termasuksistemagamadanpolitik, adat istiadat,bahasa , perkakas,pakaian,bangunan, dan karyaseni.Bahasa, sebagaimana jugabudaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. Contoh Akulturasi Budaya Akulturasi Budaya di Indonesia pada Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam : 1.TRADISI LOKAL Membahas nilai tradisi local di Indonesia, berarti kita membahas perkembangan kebudayaan Indonesia. Bangsa Indonesia sudah memiliki budaya asli yaitu :
Sistem Astronomi
Sistem Kemasyarakatan
Sistem Macapat
Kesenian Wayang
Kesenian Gamelan
Kesenian Batik dan Tenun
Teknologi Pengecoran Uang Logam
Sistem perdagangan dan Pelayaran
2.TRADISI LOKAL DENGAN TRADISI HINDU-BUDHA
Munculnya agama (budaya) Hindu-Budha banyak membawa perubahan dalam perkembangan budaya Indonesia. Terlihat pada wujud akulturasi budaya meliputi : 1. Seni Bangunan
Candi : Terdiri dari unsur Indonesia, yaitu Punden Berundak, sedangkan unsur India adalah Stupa.
Yupa dari Kutai : Unsur Indonesia asli adalah Menhir, sedangkan unsur India Prasasti dan tiang adalah untuk menambatkan binatang kurban
Lingga dan Yoni (lambang kesuburan) : Unsur India adalah Lingga Yoni sedangkan unsur Indonesia asli adalah Alu dan Lumpang.
2.Seni Rupa dan Seni Ukir
Pada dinding langkan Candi Borobudur dipahatkan riwayat sang Budha
Pada dinding Candi Prambanan dipahatkan cerita Ramayana
3. Seni Sastra (Prosa dan Tembang / Puisi) Berdasarkan isinya kesusastraan dikelompokkan menjadi 3 :
Tutur (pitutur = kitab keagamaan)
Kitab Hukum
Wiracarita (kepahlawanan)n
4. Filsafat Penduduk Indonesia sudah sejak masa prasejarah percaya adanya kehidupan sesudah mati yaitu sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki kekuatan, oleh sebab itu roh nenek moyang dipuja orang yang masih hidup. Setelah pengaruh India masuk, hal ini tidak punah. Contohnya adalah fungsi candi sebagai makam raja atau penyimpan abu jenazah raja. 5. Sistem Pemerintahan Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, yaitu berdirinya Kerajaan, misalnya seorang raja yang sebelumnya adalah kepala suku, harus berwibawa dan dipandang memiliki kekuatan gaib sehingga raja terasa selalu dekat.
6. Sistem Kepercayaan Setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu - Budha, maka terjadi pula akulturasi kepercayaan. Pada masa prasejarah, kepercayaan utama masyarakat Indonesia adalah pemujaan roh nenek moyang dengan sarana pemujaan beruapa Menhir, dolmen dan Punden Berundak. 7. Sistem Kalender Pada zaman prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal astronomi yang digunakan untuk kepentingan praktis, misal untuk menentukan letak bintang sehingga mengetahui arah angin pada waktu berlayar dan kapan mengadakan kegiatan pertanian. 3.PERPADUAN TRADISI LOKAL (PRA ISLAM) DENGAN TRADISI ISLAM Masa Pra Islam (menjelang Islam masuk ke Indonesia) tradisi yang berkembang adalah pengaruh Hindu - Budha sedangkan pada Islam masuk maka perpaduan tradisi terjadi pengaruh Islam mulai masuk ke segala aspek kehidupan bentuk akulturasi yang terjadi sebagai berikut : 1. NON FISIK Yaitu yang tidak berwujud kebendaan, tetapi berupa adat - isti adat, nilai-nilai atau tradisi lain yang berkembang di masyarakat. Contoh : ·Upacara Sekaten Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni pertunjukan adalah perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud (perayaan Sekaten). Perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud dilakukan di Demak, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Banten, dan Aceh. Di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon perayaan Maulud disebut Sekaten. Istilah sekaten berasal dari kata syahadatain, pengakuan percaya kepada ajaran agama Islam, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasul-Nya. ·Ziarah Ke Makam Ziarah bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah mentradisi. Ziarah berasal dari bahasa Arab, artinya mengunjungi. Istilah ziarah disebut juga dengan sowan (mengunjungi) dan nyekar (meletakkan bunga di atas makam). Ziarah dipercaya dapat membawa berkah dunia dan akhirat. Ziarah biasanya dilakukan di makam keluarga, makam wali, makam tokoh penting agama, makam raja, atau di makam tokoh penting masyarakat lainnya.Orang melakukan ziarah dengan tujuan berbeda-beda, misalnya untuk mendapatkan anugerah dengan memuja roh nenek moyang, mensyukuri kebesaran Tuhan, mengingatkan tentang akhirat, menghormati orang yang telah meninggal, atau melanggengkan hubungan antara orang hidup dan yang telah mati. Tradisi ziarah dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia lama (kebudayaan lokal) dan kebudayaan Hindu–Budha berupa tradisi pemujaan terhadap arwah nenek moyang. vFISIK
Seni Bangunan (arsitektur) Asli Indonesia : ·atap tingkat ·prondasi kuat ·bentuk bujur sangkar ·serambi depan dan samping ·parit depan dan samping
vMakam
Asli Indonesia : ·bentuk gugusan cungkup ·bertulis Arab dan kaligrafi
vMasjid
Bentuk akulturasi bangunan masjid : ·Atap tumpang : Masjid Agung Cirebon, Ketangka di Sulawesi, Masjid Angke Tambura Jakarta, Masjid Demak, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Agung Banten. ·Bentuk bujur sangkar ·ada serambi baik depan maupun samping · Ada menara masjid dan beratap kubah
vSeni Rupa ·Relief ·Kaligrafi
vSeni Sastra
Hikayat yaitu cerita atau dongeng belaka, contoh : ·Hikayat Amir Hamzah ·Bayan Budiman ·Cerita 1001 malam
CONTOH AKULTURASI KESENIAN Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-bidang dibawah ini: ·Seni Bangunan : Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.·Seni Rupa : Seni rupa tampak berupa patung dan relief. Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam IndonesiaPatung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia. ·Seni aksara hasil akulturasi dengan Islam :Digunakan untuk tulisan huruf Arab Melayu atau Arab Gundul, Adanya larangan membuat gambar maupun patung berupa Makhluk Hidup terutama ditempat ibadah, Berkembang tulisan Kaligrafi (huruf Arab yang berbentuk indah) yang digunakan untuk melukiskan makhluk hidup.